Wah, siapa juga ya yang nggak mau kuliah di luar negri. Ini bukan berarti menandakan bahwa pendidikan Indonesia nggak sebagus di luar negri sehingga kita dituntut untuk bermimpi bisa kuliah di luar negri; tapi memang jika kita kuliah di luar negri, banyak sekali pelajaran yang kita dapet. Bertempat tinggal di lingkungan yang sangat berbeda, merasakan musim yang berbeda, bersosialisasi dengan ‘cara’ berbeda, bahasa yang berbeda, dan jelas metode belajar yang berbeda. Dan pengalaman itu yang semakin akan memperkaya diri kita, menumbuhkan self confidence yang semakin meninggi, dan yang jelas, pengalaman sebagai jejak pembeda dengan orang lain.
Menuju sekolah yang kita impikan memang tidaklah mudah kawan. Dosen saya pernah berkata, langkah awal, adalah menggilai dirimu dengan mimpi’mu,, contohnya, membuat diri kita sungguh sangat dekat dengan mimpi kita. Contohnya, ketika kita memang pengen sekolah di MIT, taroh gambar MIT di kamer, di dompet, di dapur (hahaha), di mana pun seolah-oleh kita bisa menggenggam itu dan bisa belajar di MIT. Langkah kedua, jangan hanya sia-sia mengangan-angankan mimpi, bergeraklah. Jebakan lucunya, ketika ada training motivasi dan pembahasan toefl bersamaan, mana yang akan diikuti? Kadang kita mikir, training motivasi ini penting diikuti agar semangat kita takkan pernah pudar. Tapi, apakah semangat saja cukup tanpa ada realisasi tindakan yang nyata? Dan pemimpi, biasanya hanya berhenti pada titik dimana dia terus berangan-angan, tanpa pernah melakukan tindakan apa-apa. Langkah terakhir, konsisten. Ini yang sulit.
Sebesar apa pun mimpi ini, jangan pernah mendahului takdir Tuhan. Sama sekali jangan. Jangan pernah pesimis. Saya punya mimpi besar. Mimpi untuk menginjakkan kaki ke amerika, dan bisa belajar disana. Dan saya tau, saya bukan siapa-siapa. Tapi saya sadar, siapa yang akan memperjuangkan mimpi saya ini selain diri saya sendiri. Anda pun demikian!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar